[PICT] 24 NOV

12/12/13

Ni, ada sedikit cerita tentang acara 24 November 2013 kemaren. Bid'ah di MPA lama, semoga tetap barakah :)
















Language and Development Center

14/11/13


Language and Development Center. Nama divisi bahasa OSIS MA Tahfizhul Qur’an Isy Karima tahun ini, dan kuharap bisa tetep eksis sampe tahun tahun berikutnya.

Sebelumnya buat pada yang belum tahu, tahun ini aku didaulat jadi ketua divisi bahasa dan pengembangan diri OSIS. Divisi terberat dan ter-melelahkan dibanding divisi divisi lain, termasuk pengurus harian sendiri.

Entah kenapa aku justru dipilih jadi divisi bahasa, ketuanya pula, padahal sejak awal aku justru menghindari. Berbagai cara kuupayakan. Tapi mungkin kalo udah jodoh ga kemana. Udah jadi ketetapan Allah. Mungkin pula, sebagai ujian atas ayat yang udah kuhapal

و عسى أن تكرهوا شيئا و هو خير لكم
Dan boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal hal itu adalah baik bagi kalian.

Oke, ga perlu berlama-lama cerita tentang perasaanku tentang pengangkatan ini. Mungkin di kesempatan lain aku akan bercerita lebih dalam Ciee

Yap kembali ke awal. Divisi kami bernama Language and Development Center. Divisi yang kata anak-anak paling keren, prestige, dan paling wah gitu. Divisi teratas dan paling dibanggakan. Padahal andaikan mereka tahu beratnya jadi divisi bahasa itu bukan main. Harus bisa istiqomah, harus bisa jalan di tengah konflik, harus bisa tetep berkontribusi di tengah krisis moneter yang sering menghampiri. Tak jarang, terpaksa uang saku kami harus kami korbankan demi kelangsungan hidup divisi kami.

Kembali lagi, divisi kami berlambangkan logo power. Pasti bingung? Ngrasa aneh? Awalnya aku juga gitu. Logo ini adalah warisan dari angkatan atas kami. Dan kami mencoba mempertahankannya. Bukan karena kami ga kreatif, tapi kami ingin menjaga sebuah tradisi. Logo kami berwarna biru dan simpel. Gampang digampang pake tangan ataupun komputer.

Untuk nama, kami berusaha agar divisi kami namanya bisa disingkat jadi LEADER. Berbekal nama tahun lalu “Language Development”, dan sedikit utak atik, akhirnya ketemu. :D Language and Development Center, yang dalam arti Indonesianya Bagian Bahasa dan Pengembangan (diri). Beberapa orang bilang mekSO, tapi kami jawab SO what?

Pemilihan nama dan logo ini ga asal-asalan. Diracik dari para ilmuwan berpengalaman, dirancang oleh konseptor konseptor dan calon pemimpin masa depan. Berfilosofi dalam dan bukan hanya sekedar hiasan.

Tombol power selalu dipencet pertama sebelum menggunakan suatu alat elektronik. Dan Leader berarti pemimpin. Keduanya menggambarkan bahwa bahasa adalah kunci dari ilmu pengetahuan. Yang pertama dan paling awal harus bisa dikuasai, seolah menyiratkan jika ingin berilmu belajarlah bahasa terlebih dahulu.

Logo power juga melambangkan misi kami, menghidupkan kembali bahasa di IsyKarima, yang sebenarnya belum pernah hidup seutuhnya. Bahkan ada analogi berkata, menghidupkan bahasa di Isy Karima itu seperti menghidupkan orang mati. Susyeh. Tapi bagi kami menghidupkan bahasa di Isy Karima itu Cuma kayak menghidupkan komputer. Cuma butuh sedikit sentuhan dan keterampilan. Tak lupa do’a padanya yang kudu selalu dipanjatkan.

Divisi kami terdiri dari 8 anak imut, pinter, cakep, dan unyu. Weks. Terbanyak diantara divisi lainnya. Misalnya divisi seni dan jurnalistik yang Cuma 6, atau bahkan humas yang Cuma 4.

Mungkin, aku akan sedikit memperkenalkan mereka.

1.       Muhammad Yusuf Anwary
Anggota Sub Divisi Pengembangan keterampilan bahasa. Si Anak Ketela dari Magetan. Polos. Lugu. Tapi sebenarnya punya bakat uang tersembunyi. Invicible power.

2.       Muhammad Abdurrahman Asy Syarif
Anggota Sub Divisi Pengembangan keterampilan bahasa juga. Cold ( bukan sekedar cool). Dingin. Adem. Hening. Segudang ilmu ia punya, Cuma karna dia ga riya’an, dia simpen baik-baik.

3.       Ahmad Afifuddin Susilo
Anggota Sub Divisi Komunikasi Bahasa Inggris. Keren. Kekar. Walau kadang Gokil dan Gaje. Tapi kemampuannya buat ngomong Inggris fluently banget. Ga nguati. Secara, alumnus SD di Australia.

4.       Muhammad Fahmi Lutfi
Anggota Sub Divisi Komunikasi Bahasa Inggris. Dewasa. Berwibawa. Kadang kalau pas alay-alaynya bisa bikin orang di sekitarnya malu. Dan dia juga alumnus luar negeri. Sekolah di amerika (TK) :p
 
5.       Asyam Syafiq Hasbullah
Anggota Sub Divisi Komunikasi Bahasa Arab. Bersuara merdu. Sering berpikir aneh dan menyimpang dari topik pembahasan. Cocok buat kalian yang pengen suami mirip Syekh Misyari.

6.       Muhammad Hanif
Anggota Sub Divisi Komunikasi Bahasa Arab. Syaikhg Sudais kami. Seorang pemuda keturunan Pakistan yang lahir di Magetan dan hidup di Pasuruan. Sering difitnah syiah walau Cuma mengada-ada. Dia adalah yang paling ngarab diantara kami.

7.       Izzat Ziauddin Abdullah
Ketua 2 Divisi Bahasa dan Pengembangan Diri. Punya gigi gingsul. Waktu SMP pernah jadi ketua divisi bahasa juga. Menurutku, dia lebih pantas jadi ketua 1. Kadang ceria, kadang aneh. Tapi tetep, dialah sang master.

8.       Huda Syahdan AH, ah
Ketua 1 Divisi Bahasa dan Pengembangan Diri. Udah gitu doang. Terlalu banyak kekurangan.

Mungkin, gini aja sedikit perkenalan kami. Walau amanah ini berat, kami akan berusaha untuk melaksanakan dengan sebaik baiknya. Mohon doanya J. Sorry kalau tulisannya ga jelas. Dalam proses perbaikan diri. :D

Cabang Iman Terendah

29/10/13



Iman itu 60 dan beberapa cabang, yang tertinggi kalimat Laa Ilaaha illa Allah dan yang terendah menyingkirkan gangguan dari jalan.

Imatotul adza ‘anith thoriq. Menyingkirkan gangguan dari jalan. Adza bisa diartikan ke banyak arti. Segala jenis gangguan termasuk dari adza. Bisa duri, batu, kayu, kerikil, besi, ampe cewek cakep XD. Intinya segala yang mengganggu jalan.

Menarik banget ya sabda Nabi di atas. Menganjurkan umatnya buat menyingkirkan gangguan dari jalan. Secara eksplisit jelas, semua orang paham. Tapi kalo ditelisik lebih jauh ke dalam, ternyata maknanya lebih dalem, “ Berbuat baik kepada manusia di segala keadaan”. Itu yang utama.

Kenapa harus menyingkirkan gangguan? Karna dengan begitu manusia bisa merasa tenang, teduh, dan nyaman. Bukankah kita adalah umat terbaik? Dan bukankah Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia?

Coba kita lihat dewasa ini, masih adakah kepedulian seperti itu? Di masa yang penuh disesaki mahluk individualis ini, masih adakah seseorang yang mau untuk sekedar turun ke jalan, menyingkirkan sesuatu yang bisa mengganggu manusia lain? Tapi begitulah sabda Nabi. Karna apa yang beliau ajarkan kepada kita adalah sesuatu yang mulia. Tidak peduli apakah hal ini punya timbal balik bagi kita di dunia atau enggak, yang penting beramalah dan bantulah sesama.

Banyak dari kita, gue, lo, ana, antum, akhi, ukhti, akhwat, ikhwan dan yang lainnya lupa ama hal ini. Masih terdapat di diri kita tu rasa bakhil. Males berbuat kebaikan ato males bantu sesama hanya karna melihat yang lain nggak melakukannya. Padahal, apa yang mungkin nggak kita lakukan itu adalah salah satu cabang dari keimanan.

Gue jadi ingat tausiah mudir gue, ketika ada adik kelas gue yang baca hadis tentang kebakhilan. Beliau ngasih nasehat tentang kebaikan. Dan memberi arahan kepada kami semua untuk terus berbuat baik, dan jangan enggan. Karena enggan berbuat baik merupakan sebuah kebakhilan.

Contohnya, ketika lihat kamar ato kelas kotor. Ga perlu nunggu yang piket biar kelasnya bersih. Kalo emang kita lagi kosong, langsung aja bersihin. Ringan tangan. Bukannya malah nunggu yang dapet jadwal piket, eh ternyata dianya telat. Akhirnya ga jadi dibersihin. Terus siapa yang salah?

Tausiah beliau kali itu panjang banget. Gue udah lupa isi lengkapnya. Afwan ye. (y).

Dan di akhir tausiah, beliau berkata “ Jangan pernah tinggalkan kebaikan hanya karna melihat manusia tidak melakukannya”.

--- --- ---

Gue yang saat itu lagi duduk di depan mimbar langsung terpekur. Kayaknya gue pernah dapet wejangan kayak gini. Gue coba puter memori. Binggo.

Gue inget, suatu malem gue dipanggil ama senior gue. Namanya Ka’ Udin (gue samarkan). Batin gue, jangan-jangan ka’ udin pengen jodohin gue ama adiknya. Argh. Adiknya cowok. Trus berarti? Gue Cuma bisa bertanya-tanya dalam hati.

Di sana, di kamar ali, gue dapet sebuah hikmah yang selalu gue inget sampai sekarang. Ketika beliau memberi nasehat tentang kepemimpinan dan amanah yang saat itu akan segera kami pegang. Beliau memberi anjuran ke gue untuk ringan tangan, rela berkorban buat yang lain. Dimulai dari hal kecil, bersihkan kamar mandi..!!!

Dan gue coba terapin, ternyata beneran. Ada banyak hikmah saat gue brani dan mau berkorban demi yang lain. Pengen tahu rasanya? Coba aja praktekin sendiri. InsyaA kehidupan anda semua bakalan berubah J

--- --- ----

Begitulah keadaan kita. Pe er kita tambah satu lagi. Sungguh selayaknya bagi kita malu. Udah merasa banyak berinfak, tapi sesungguhnya masih pelit. Bakhil.

Kesimpulannya, kalau bukan kita yang memberi manusia rasa tenang, lalu siapa?

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS