Zaman dahulu kala, saya masih teringat bagaimana susahnya kami di
mahad memahami pelajaran kimia. Entah mungkin hanya beberapa saja dari
kami yang masih ingat tentang materi kimia. Bahkan mungkin saya sendiri,
yang notabene kuliah ‘ambil dunia’ juga lupa dengan materi-materi yang
ada.
Yang jelas, yang masih teringat adalah perkataan dari ustadz kami
tentang atom yang tidak seimbang saat sendiri. Entah apa istilahnya saya
juga lupa, yang jelas saat udah jadi H20, molekul H dan O akan saling
berikatan dengan erat, berbeda dengan molekul H atau O saja. Kalau salah
boleh dibenerin.
Yang jelas, ketidakjelasan yang dialami oleh molekul O, seperti yang
dirasakan oleh para jomblowan dan jomblowati. Susahnya saat sendiri itu,
ketika melihat seseorang yang baik, dia akan selalu melirik. Stalking,
dan berbuat sesuatu yang membuat orang baru dikenalnya menjadi tertarik.
Dan siklusnya pun selalu berputar sama, seperti circulus arteriosus
willici. Ketemu yang baru tertarik. Lihat yang lama tertarik lagi. Lihat
aktivis berkerudung besar tertarik. Lihat akhwat kalem yang bercadar
juga tertarik. Muter terus. Terus jauh, terus lupa, dan akhirnya cuma
jadi kenangan baginya.
“Yaudahlah bro, daripada sendiri galau mendingan pacaran aja. Kan
nanti matanya ndak jelalatan.” Lalu akhirnya dia kecewa. Jauh lebih
kecewa dibanding orang pertama.
Dan akhirnya kita menginsyafi, mungkin sendiri adalah caraNya, menyadarkan kita agar tidak terlalu berharap pada manusia.
Rahmi, 28 Nov 2016
Ketika anatomi sudah di luar kepala, barangkali menulis hal gak jelas adalah pengikatnya 😂😂😂
Ketika anatomi sudah di luar kepala, barangkali menulis hal gak jelas adalah pengikatnya 😂😂😂