Memilih Jalan

09/11/16

Dalam kehidupan, ada banyak pilihan-pilihan yang diberikan kepada kita. Jalan-jalan itu terbentang luas, berjajar, memberikan kebebasan penuh. Karena pada akhirnya jalan yang menentukan ialah setiap dari kita sendiri.

Dalam memilih jalan menuju akhirat pun, Allah memberikan dua pilihan. Inna hadainaahu assabiila imma syakiron wa imma kaafuuron. Jalan kesyukuran dan jalan kekufuran, dua pilihan yang Allah berikan. Karena memang, jalan manusia pada diri merekalah hak mereka dipunya.

Dalam ayat ini, mungkin terlihat Allah memberikan dua pilihan. Tetapi, pilihan itu ada bukan untuk dipilih. Pilihan itu hanya sebagai peringatan, apakah kita mau menetapi jalan hidayah, jalan kebajikan dan kesyukuran, yang pada jalan itu ridho Allah tersemai, atau memilih jalan berhura, berkufur nikmat, dan bersama para keluarga neraka.

Tapi setelah memilih jalan yang pertama, sesungguhnya berjuta cabang telah menanti juga. Jalan-jalan untuk mengabdi pada Sang Pencipta itu memberi kebebasan untuk memilih, pada jalur mana kita akan mengabdi. Ada jalan menjadi pendakwah di daerah pra sejahtera, ada ajalan menjadi pendakwah di ruangan-ruangan megah nan mewah, menjadi oase di tengah kecarutmarutan pemerintah, ada pula jalan dakwah di balik panggung, menjadi para pendidik, menjadi para penulis, menjadi orang-orang yang berdoa untuk kebaikan sesama.

Barangkali memang, kita diberi kebebasan untuk memilih jalan mana yang akan kita tempuh, tapi saat menempuh suatu jalan, akan ada banyak hak dan kewajiban yang akan kita dapatkan.

Surakarta, 14 Maret 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS