Untuk Dia yang Disana

27/08/12



Teruntuk Ukhti …….

Assalamu’alaikum, kaefahaluk? Semoga kau selalu berada di bawah naungan Dzat yang mengetahui segala isi hati ini…

Mungkin kau menganggap surat ini tak berharga, namun bagiku surat ini tak ubahnya seperti harta yang ditinggalkan seorang bapak kepada anaknya, sehingga karenanya Nabi Musa harus menegakkan bangunan di atasnya.

Aku yakin, surat ini bukanlah surat pertama yang nyasar kedirimu, karena kutahu bahwa banyak dari kami, para lelaki yang terjatuh dalam lubang ini. Namun, aku jauga masih yakin, kau masih punya sedikit ruang yang kau persilahkan untuk kuisi harapan dan mimpi-mimpi.

Mungkin kau tidak sadar bahwa kau telah memberi warna baru dalam hidup ini. Dan entah apakah kau tahu, kau ke telah menuntunku ke dalam rangkaian terumit yang tak kutahu cara menahlukannya. Kau telah mengusik malamku dengan kerudung biru itu. Memang hanya sebulan kita bisa bertemu di alam fana ini, namun tanpa kau sadari kau hadir selalu dalam tiap mimpi-mimpiku.

Mungkin kau tidak sadar, bahwa Senin pagi itu telah merubah pola hidupku. Di pagi itu aku merasakan sejuknya Angin Surga yang dihembuskan dengan penuh cinta disaat orang lain terganggu udara panas yang menyesakkan dada. Dan sejak hari itu, semangatku menggebu-gebu untuk memasuki ruangan bambu itu demi melihat seorang bidadari berkerudung biru.

Mungkin kau juga tidak tahu, bahwa senyummu telah menggetarkan hati ini. Menggetarkan hati seorang pemuda yang sedang mencari jati diri. Ditambah lagi perhatian yang kau berikan, membuat pikiran pemuda itu melayang tak karuan dan mengoyak pintu yang selama ini tersimpan dalam labirin kehidupan.

Aku sadar, diriku ini bukanlah Nabi Yusuf, yang ketampanannya melenakan seluruh wanita di kotanya. Aku juga bukan boyband Korea, yang keberadaannya membuat seluruh wanita menjerit histeris.

Aku juga sadar, bahwa aku adalah seorang yang mengemban amanah umat, yang harus selalu berbuat baik, tanpa boleh ,mengeluarkan ralat. Tapi aku juga manusia yang ingin disayang dan dicinta. Dan segumpal daging itu telah memilihmu sebagai orang yang terus mendebarkannya.

Aku cuman ingin mengatakan, bahwa aku mencintaimu. Cinta tulus karena Allah dari dalam lubuk hatiku. Namun kau tak usah risau, karna aku nggak pernah berharap lebih darimu. Aku cuman berharap semoga cinta ini dijadikan suci di atas kalimatNya, tanpa harus menzinai orang yang memilikinya. c:

Jazakillah atas perkenaan hati ukhti untuk membaca curahan hati ini. Semoga kelak kita dikumpulkan di surga Ilahi.

Wassalamu’alaikum
 Terucap salam


Huda
#ternyata aku punya bakat yang terpendam…
:D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS