Peer Ukhuwah

28/10/13

رجلان تحابا في الله و اجتنبا في الله و افترقا عليه
“... dua orang yang saling menintai karna Allah, menjauhi karna Allah dan berpisah karna Allah ....“, sosok yang dijanjikan oleh Nabi akan mendapat perlindungan dari Allah pada hari dimana tiada lindungan kecuali lindunganNya.

Begitulah, siapa sih yang ga mau dapet perlindungan dari Allah? Tentu ga ada. Dan dari 7 syarat yang disebutkan oleh Nabi, ada 1 syarat yang “em em”. Saling mencintai karna Allah. Sebuah ukhuwah islamiyah. Ihir

Kenapa harus ukhuwah? Kenapa harus bersaudara? Kenapa harus bersama-sama? Toh, kelak di akherat kita bertanggung jawab atas diri kita masing-masing. Toh, kelak di akherat mereka ga bisa bantu, dan masih banyak lagi toh dan toh yang lain.

Oke, satu yang harus kita perhatikan, sesungguhnya ukhuwah itu penting bray. Kalo Islam diibaratkan rumah, maka ukhuwah adalah semennya. Merekatkan. Mengkokohkan. Karna itulah, Islam ga bakal kokoh kalo umatnya masih pada berpecah belah. Islam ga akan tegak selama umatnya masih pada ribut-ribut sendiri, ga jelas, kayak anak ayam nyari induknya, padahal induknya udah disembelih. Oke lupakan –“

Gue jadi ngelantur kan. Fokus. Fokus. Dan ada satu yang dilupakan kaum muslim sekarang dalam membangun ukhuwah. Pondasinya keliru. Padahal jelas, itu yang paling penting.

Coba ngaca terus liat diri masing-masing. Kalian pada milih teman sekedar karna tu temen enak diajak ngobrol ato karna Allah? Kebanyakan pasti yang pertama, dan gue pun juga termasuk golongan orang-orang tersebut.

Padahal syarat yang disebutin rasulullah itu jelas banget, saling cinta karna Allah. Bukan karena manusia. Dan bukan pula karena sekedar ke'klop'an masalah dunia. Jadi disimpulkan ada satu pr dalam ukhuwah kita dewasa ini, sudahkah kita bersaudara dan berukhuwah karena Allah?

Kenapa harus ukhuwah karena Allah? Itu kadang jadi pertanyaan yang muncul. Kenapa dan kenapa. Jawabannya adalah karena ukhuwah islamiyah beda dengan ukhuwah ukhuwah yang lain.

Kalau dalam ukhuwah manusia pada umumnya, berlaku logika semakin lama akrab semakin ia berani bermacam-macam. Awalnya mo gini gitu pekewuhan, tapi kalo uda akrab berani bilang kepo, bomat, sotoy, dan banyak ibaroh-ibaroh gaje lainnya. Awalnya mo minjem uang aja mikir berkali-kali, tapi kalo uda deket, berani buka hpnya diem-diem, cari nomor ceweknya, terus direbut.. hadeh

Hal-hal di atas tu jauh banget ama ukhuwah islamiyah. Karena di ukhuwah ini berlaku logika sebaliknya. Semakin lama kita kenal dan akrab dengan seseorang, semakin besar rasa hormat, sayang, dan perasaan untuk melindungi mereka.

Satu hal lagi. Emang, kata Syaikh Abdullah Azzam (kalo ga salah) salah satu indikasi implementasi ukhuwah islamiyah yang kuat itu manakala seorang muslim mengambil uang yang ada di saku temennya dan temennya ga mempermasalahkan hal itu. Dia ga mangkel dan ga jengkel, tapi ikhlas karena baginya uangnya adalah uang saudaranya. Subhanallah it’s amazing. Iya, tapi ketika keadaan kaum muslim uda kayak gitu, justru mereka malah saling mengerti, saling menghargai, serta saling menjaga kehormatan dan harga diri.

Jadi, kapan mo berbenah??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS