Khalifah?
Satu kata, 8
huruf latin, dan 5 huruf arab. Sebuah kata yang memicu perdebatan, pergesekan,
hingga peperangan. Sebuah kata yang ga bakal ada habisnya buat dibahas. huft
Oke, sekarang
kita langsung lihat realita di lapangan dewasa ini. Banyak banget orang yang
menyerukan dan mengelu-elukan Khilafah. “ Khilafah, Khilafah, Khilafah!!! ”
Hingga muncul beberapa slogan “Khilafah Islamiyah Harga Mati”, “Indonesia Damai
dengan Khilafah”.
Oke. Gue juga
percaya kalimat itu bener buanget. Secara siapa juga yang ga mau lihat
indonesia bersyariah?
Siapa juga yang matanya ga teduh lihat para muslimah
berusaha menjaga diri mereka dan negara pun menjaga kehormatan mereka? Dan
siapa pula yang ga pengen bisa menjalankan perintah Rabb-nya dengan penuh
kekhusyu’an? Huda juga pengen banget.. (;_;)
Dan jaman ini
banyak ormas ormas memperjuangkan khilafah, banyak mas mas”, mbak mbak”, bapak
bapak”, ibu ibu”, ampe anak kecil yang mengelu-elukan. Ada yang turun di jalan,
ada yang ngadain seminar-seminar, ada yang mencoba ngudeta pemerintah, ada pula
yang kejam menyiksa dirinya *Oke, yang ini ngelantur.
Dan pada akhirnya
gue miris. Perjuangan mereka ga pernah maju-maju. Selalu habis dibabat
pemerintah dengan berbagai alasan. Ga toleris lah, teroris lah, apatis lah. Aku
pun sebagai seorang muslim yang baik ikut prihatin. Dan tambah miris seorang
muslim yang ngritik mereka kayak gue gini mereka juluki muslim abangan,
penjilat pemerintah dan seabrek julukan laennya. iyuh..
Padahal gue juga
pengen banget bro indo tu bersyariah, pengen pengen dan pengen make beud
bahkan. Tapi gue sadar, penerapan syariah harus dimulai dari diri gue pribadi
dan keluarga gue. Gue emang yakin pertolongan Allah itu ada, yakin banget, tapi
gue juga yakin pertolongan Allah datang kalo ada usaha. Dan usaha itu bukan
hanya sekedar demonstrasi ato ngebom “rumah ibadah”nya orang kafir.
Gue inget kata
kata Syaikh Abdullah Azzam, “seseorang yang berani menipu saat berjuang
menegakkan syariat, maka yakinlah ia akan menjadi seorang penipu besar saat
Syariat telah ditegakkan”. Trus gue dapet juga wejangan dari mantan ketua
SAPALA gue “Ciri suatu kelompok dapat menjalankan suatu amanah adalah
kekompakan mereka dalam sholat berjamaah dan kebersihan lingkungan mereka”.
Disini gue ambil
kesimpulan, “ Kalo seorang muslim belom bisa menjaga kebersihan dan ketertiban
lingkungan dia hidup saat ia berjuang menegakkan syariat, maka kelak saat
syariat telah ditegakkan ia ga akan bisa menjaga amanah dari Allah dan
hamba-Nya.” Dan gue lihat organisasi dan berbagai yayasan di bumi pertiwi ini
masih belom mencukupi syarat kebersihan dan ketertiban. Ga perlu disebutin,
takut ntar gue juga ikut malu.
Dan juga, ketika
negara ini bener bener bersyariah, gue sangsi siapa yang bakalan mimpin
lembaga-lembaga negara? Sementara tokoh yang dibutuhkan buat ngganti
pejabat-pejabat yang ga bener bukan hanya puluhan ato ratusan, tapi ribuan ato
puluhan ribu, bahkan jutaan. Dan gimana ribetnya ketika ternyata banyak
diantara kita belom terlalu paham tentang syariat Islam dan hudud hudud itu
sendiri.
Masih banyak pr
yang belum kita benahi, sebelum bisa bener bener nerapin syariat di Indo ini.
Mungkin ini cuma
sebatas opini, ada benarnya ada juga salahnya. Whatever mari kita berdoa semoga
kelak mimpi kita buat melihat syariat Islam ditegakkan di bumi ini benar benar
dikabulkan oleh Allah *amin
(-_-)
_/\_
Klaten, 6 Agustus 13
_/\_
Klaten, 6 Agustus 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)