Khilafah

06/08/13


Khalifah?

Satu kata, 8 huruf latin, dan 5 huruf arab. Sebuah kata yang memicu perdebatan, pergesekan, hingga peperangan. Sebuah kata yang ga bakal ada habisnya buat dibahas. huft

Oke, sekarang kita langsung lihat realita di lapangan dewasa ini. Banyak banget orang yang menyerukan dan mengelu-elukan Khilafah. “ Khilafah, Khilafah, Khilafah!!! ” Hingga muncul beberapa slogan “Khilafah Islamiyah Harga Mati”, “Indonesia Damai dengan Khilafah”.

Oke. Gue juga percaya kalimat itu bener buanget. Secara siapa juga yang ga mau lihat indonesia bersyariah? 
Siapa juga yang matanya ga teduh lihat para muslimah berusaha menjaga diri mereka dan negara pun menjaga kehormatan mereka? Dan siapa pula yang ga pengen bisa menjalankan perintah Rabb-nya dengan penuh kekhusyu’an? Huda juga pengen banget.. (;_;)

Dan jaman ini banyak ormas ormas memperjuangkan khilafah, banyak mas mas”, mbak mbak”, bapak bapak”, ibu ibu”, ampe anak kecil yang mengelu-elukan. Ada yang turun di jalan, ada yang ngadain seminar-seminar, ada yang mencoba ngudeta pemerintah, ada pula yang kejam menyiksa dirinya *Oke, yang ini ngelantur.


Dan pada akhirnya gue miris. Perjuangan mereka ga pernah maju-maju. Selalu habis dibabat pemerintah dengan berbagai alasan. Ga toleris lah, teroris lah, apatis lah. Aku pun sebagai seorang muslim yang baik ikut prihatin. Dan tambah miris seorang muslim yang ngritik mereka kayak gue gini mereka juluki muslim abangan, penjilat pemerintah dan seabrek julukan laennya. iyuh..

Padahal gue juga pengen banget bro indo tu bersyariah, pengen pengen dan pengen make beud bahkan. Tapi gue sadar, penerapan syariah harus dimulai dari diri gue pribadi dan keluarga gue. Gue emang yakin pertolongan Allah itu ada, yakin banget, tapi gue juga yakin pertolongan Allah datang kalo ada usaha. Dan usaha itu bukan hanya sekedar demonstrasi ato ngebom “rumah ibadah”nya orang kafir.

Gue inget kata kata Syaikh Abdullah Azzam, “seseorang yang berani menipu saat berjuang menegakkan syariat, maka yakinlah ia akan menjadi seorang penipu besar saat Syariat telah ditegakkan”. Trus gue dapet juga wejangan dari mantan ketua SAPALA gue “Ciri suatu kelompok dapat menjalankan suatu amanah adalah kekompakan mereka dalam sholat berjamaah dan kebersihan lingkungan mereka”.

Disini gue ambil kesimpulan, “ Kalo seorang muslim belom bisa menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan dia hidup saat ia berjuang menegakkan syariat, maka kelak saat syariat telah ditegakkan ia ga akan bisa menjaga amanah dari Allah dan hamba-Nya.” Dan gue lihat organisasi dan berbagai yayasan di bumi pertiwi ini masih belom mencukupi syarat kebersihan dan ketertiban. Ga perlu disebutin, takut ntar gue juga ikut malu.

Dan juga, ketika negara ini bener bener bersyariah, gue sangsi siapa yang bakalan mimpin lembaga-lembaga negara? Sementara tokoh yang dibutuhkan buat ngganti pejabat-pejabat yang ga bener bukan hanya puluhan ato ratusan, tapi ribuan ato puluhan ribu, bahkan jutaan. Dan gimana ribetnya ketika ternyata banyak diantara kita belom terlalu paham tentang syariat Islam dan hudud hudud itu sendiri.

Masih banyak pr yang belum kita benahi, sebelum bisa bener bener nerapin syariat di Indo ini.
Mungkin ini cuma sebatas opini, ada benarnya ada juga salahnya. Whatever mari kita berdoa semoga kelak mimpi kita buat melihat syariat Islam ditegakkan di bumi ini benar benar dikabulkan oleh Allah *amin

(-_-)
 _/\_

Klaten, 6 Agustus 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS