Dragonzakura dan Al Qur'an

13/08/13


" Untuk bisa memasuki universitas, yang kalian butuhkan bukan intelejensi, tapi ketekunan, tehnik, dan strategi yang teliti "
" Apakah kalian tahu cara untuk menjadi kuat? Pertama, kalian harus tahu kelemahan kalian "
" Dalam ujian hanya ada dua hasil, kalian melakukan yang terbaik atau tidak memiliki hasil sama sekali "
" Kemampuan konsentrasi manusia tidak bisa bertahan lebih lama dari 1 jam, jadi benar bahwa istirahat itu penting. Tapi kalau kalian istirahat terlalu lama, kamu akan mendapatkan hasil yang sebaliknya. "

Kata-kata di atas bukan perkataan gue. Otak gue ga secerdas itu. Itu quote yang tadi pagi gue dapetin dari Jdrama berjudul Dragonzakura. Awas, jangan kira itu drama romantisme ga jelas kayak sinetron Indonesia. Jauh... Ohya, sory kalo judulnya terlalu gimana gitu. Bukan maksud  ane buat nyamain drama buatan manusia ama Al Qur'an. Sekali lagi jauh. Pokoknya baca ampe akhir aja. Ntar kalian tahu kok maksud gue :) *nyengir kuda*

Oke, lanjut.
Ceritanya itu quote yang dikeluarin oleh Pak Guru Sakuragi dalam film dragonzakura. Kata-kata super keren yang ia lontarkan buat motivasi anak didiknya. Drama itu bercerita tentang kisah seorang pengacara legendaris bernama Sakuragi, yang awalnya ditugaskan untuk mengurusi penutupan SMA Ryuzan. Sekolah paling juelek lek lek lek*hyperbola. Saking parahnya, kalo lu jadi anak SMA Ryuzan semua orang bakalan menghina, ngejek, ngremehin dan hal-hal buruk lainnya. Istilah kita sekolah buangan.

Akan tetapi, Pak Guru Sakuragi punya sebuah ide yang cemerlang. Kalo menurut gue sih mirip idenya ust Syihabuddin mudir gue. Intinya dia pengen buat sebuah sekolah percontohan, yang bisa menjadi pionir sekolah-sekolah yang lain. Dengan idealisme dan kePDan yang sangat tinggi, Pak Guru Sakuragi pengen masukin anak-anak SMA Ryuzan yang super juelek tersebut ke Universitas Todai, universitas terfavorit di Jepang dengan cara bikin kelas khusus (kalo kita ITB ato Universitas Islam Madinah gitu lah).
Awalnya, ga ada satu siswapun yang minat. Mereka udah pesimis make beud ditambah bingit pula. Ditambah lagi banyak yang meragukan dan bahkan menertawakan kebodohan mereka.Tapi dengan tangan dinginnya, akhirnya ada beberapa anak yang mau mengikuti kelas khusus tersebut. Diantaranya Yusuke yang diperanin Yamapi dan Naomi yang diperanin Nagasawa Masami. Ohya keduanya juga maen di drama Proposal Dasiakusen yang udah lama gue tonton :D . Eh sory ngelantur. Intinya drama tersebut berisi perjuangan mereka buat bisa lulus ujian masuk TODAI. Akankah mereka bisa mewujudkannya? Liat dramanya sendiri ya :p

Setelah liat drama ini, gue coba mengkorelasikan quote-quote yang menurut gue keren, dengan apa yang ada di samping gue. Akhirnya gue dapet. Quote tersebut bisa diimplementasikan*basa gampangnya diterapin* dalam masalah menghafal Al Qur'an. Untuk lebih fokus mari kita bahas satu persatu.

" Untuk bisa memasuki universitas, yang kalian butuhkan bukan intelejensi, tapi ketekunan, tehnik, dan strategi yang teliti "
 Pesan yang disampein oleh Pak Guru Sakuragi di awal cerita, dan hal ini menurut gue berlaku juga dalam menghafal Al Qur'an. Gue coba mengubah dikit quotenya jadi " Untuk bisa hafal Al Qur'an. yang kalian butuhkan bukan intelejensi, tapi ketekunan, tehnik, dan strategi yang teliti ".
beberapa scene DZ
Jadi buat sodara sodari yang pengen hafal Al Qur'an 30 juz, ga perlu punya IQ 200, ga usah. Karena yang terpenting kita tekun buat menghafal, serta tahu tehnik dan strategi buat menghafal. Dan gue baru sadar, kata-kata ini mirip banget ama quote-nya ustad Syihab " Dalam menghafal Al Qur'an, tidak memandang intelektualitas, tapi hati.. ". Beh. 


" Apakah kalian tahu cara untuk menjadi kuat? Pertama, kalian harus tahu kelemahan kalian "
 Kalo yang ini artinya rada jauh. Tapi gapapa rada-rada nyerempet dikit. Intinya kalo pengen mudah hafal Al Qur'an, kita harus tahu potensi yang kita miliki. Jadi kita harus tahu kapan kita bisa mood buat ngapal, terus dimana kita bisa ngapal dengan fokus, ampe cara apa yang menurut kita paling enak. Bisa dipahami *mudabbir mode on :D

 " Dalam ujian hanya ada dua hasil, kalian melakukan yang terbaik atau tidak memiliki hasil sama sekali "
 Sama kayak ngapal Al Qur'an. Dalam perjuangannya hanya ada 2 pilihan. Menyerah dan pada akhirnya ga dapet titel Al Hafizh di akherat, atau berusaha mati-matian hingga akhirnya dengan rahmatNya berhasil memberi mahkota kepada kedua ortu di akherat. Karena semua hal harus ada ujiannya. Berakit rakit ke hulu, lalu berjemur di tepian. Bersusah payah dahulu, lalu tersenyum kemudian. Bukankah Allah udah janji kepada hambaNya buat dimudahkan ngapal Al Qur'an? Pada akhirnya pilihan ada pada kita. Pilih percaya pada janji-Nya dan terus mengusahakan yang terbaik, atau menyerah saat bersua duri pertama.
 
" Kemampuan konsentrasi manusia tidak bisa bertahan lebih lama dari 1 jam, jadi benar bahwa istirahat itu penting. Tapi kalau kalian istirahat terlalu lama, kamu akan mendapatkan hasil yang sebaliknya. "
 Ini yang jadi masalah para calon huffazh. Yang bikin mereka jadi lambat hafalannya, dan pada akhirnya baru nyadar pas udah habis masa yang diberikan mas'ul tahfizh. Kebanyakan kalo udah ngapal 1 jam, langsung pada berhamburan dengan alasan tajawwul *jalan2-pen biar ga bosen. Dan realitas yang ada, istirahat ama ngapalnya lebih lama istirahatnya. bewh --"
PR buat para calon Huffazh dan buat yang tergetuk hatinya buat ngapal Al Qur'an, kalo ngaji lama, jangan lupa istirahat. Tapi istirahatnya jangan keblabasan ya, apalagi keblabasan ke warung depan atau bahkan keblabasan ngobrol ama akhwat sebelah rumah dengan penuh kesadaran. Iyuh...

Well, mungkin tadi beberapa quote dari drama Dragonzakura yang bisa gue korelasikan dengan Al Qur'an. Aslinya masih banyak sih quotenya, tapi gue males bahas semuanya. Mungkin lain kali gue bahas pesan drama itu lainnya. Kalo emang penasaran bingit, mending kalian lihat dramanya sendiri terus cari pesan-pesannya. Baka!!! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS