" Untuk bisa memasuki universitas, yang kalian butuhkan bukan intelejensi, tapi ketekunan, tehnik, dan strategi yang teliti "
" Apakah kalian tahu cara untuk menjadi kuat? Pertama, kalian harus tahu kelemahan kalian "
" Dalam ujian hanya ada dua hasil, kalian melakukan yang terbaik atau tidak memiliki hasil sama sekali "
"
Kemampuan konsentrasi manusia tidak bisa bertahan lebih lama dari 1
jam, jadi benar bahwa istirahat itu penting. Tapi kalau kalian istirahat
terlalu lama, kamu akan mendapatkan hasil yang sebaliknya. "
Kata-kata di atas bukan perkataan gue. Otak gue ga secerdas itu. Itu quote yang tadi pagi gue dapetin dari Jdrama berjudul Dragonzakura. Awas, jangan kira itu drama romantisme ga jelas kayak sinetron Indonesia. Jauh... Ohya, sory kalo judulnya terlalu gimana gitu. Bukan maksud ane buat nyamain drama buatan manusia ama Al Qur'an. Sekali lagi jauh. Pokoknya baca ampe akhir aja. Ntar kalian tahu kok maksud gue :) *nyengir kuda*
Oke, lanjut.
Ceritanya itu quote
yang dikeluarin oleh Pak Guru Sakuragi dalam film dragonzakura.
Kata-kata super keren yang ia lontarkan buat motivasi anak didiknya.
Drama itu bercerita tentang kisah seorang pengacara legendaris bernama
Sakuragi, yang awalnya ditugaskan untuk mengurusi penutupan SMA Ryuzan.
Sekolah paling juelek lek lek lek*hyperbola. Saking parahnya, kalo lu
jadi anak SMA Ryuzan semua orang bakalan menghina, ngejek, ngremehin dan
hal-hal buruk lainnya. Istilah kita sekolah buangan.
Akan
tetapi, Pak Guru Sakuragi punya sebuah ide yang cemerlang. Kalo menurut
gue sih mirip idenya ust Syihabuddin mudir gue. Intinya dia pengen buat
sebuah sekolah percontohan, yang bisa menjadi pionir sekolah-sekolah
yang lain. Dengan idealisme dan kePDan yang sangat tinggi, Pak Guru
Sakuragi pengen masukin anak-anak SMA Ryuzan yang super juelek tersebut
ke Universitas Todai, universitas terfavorit di Jepang dengan cara bikin
kelas khusus (kalo kita ITB ato Universitas Islam Madinah gitu lah).
Awalnya,
ga ada satu siswapun yang minat. Mereka udah pesimis make beud ditambah
bingit pula. Ditambah lagi banyak yang meragukan dan bahkan
menertawakan kebodohan mereka.Tapi dengan tangan dinginnya, akhirnya ada
beberapa anak yang mau mengikuti kelas khusus tersebut. Diantaranya
Yusuke yang diperanin Yamapi dan Naomi yang diperanin Nagasawa Masami.
Ohya keduanya juga maen di drama Proposal Dasiakusen yang udah lama gue
tonton :D . Eh sory ngelantur. Intinya drama tersebut berisi perjuangan
mereka buat bisa lulus ujian masuk TODAI. Akankah mereka bisa
mewujudkannya? Liat dramanya sendiri ya :p
Setelah liat
drama ini, gue coba mengkorelasikan quote-quote yang menurut gue keren,
dengan apa yang ada di samping gue. Akhirnya gue dapet. Quote tersebut
bisa diimplementasikan*basa gampangnya diterapin* dalam masalah
menghafal Al Qur'an. Untuk lebih fokus mari kita bahas satu persatu.
" Untuk bisa memasuki universitas, yang kalian butuhkan bukan intelejensi, tapi ketekunan, tehnik, dan strategi yang teliti "
Pesan
yang disampein oleh Pak Guru Sakuragi di awal cerita, dan hal ini
menurut gue berlaku juga dalam menghafal Al Qur'an. Gue coba mengubah
dikit quotenya jadi " Untuk bisa hafal Al Qur'an. yang kalian butuhkan
bukan intelejensi, tapi ketekunan, tehnik, dan strategi yang teliti ".
beberapa scene DZ |
Jadi buat sodara sodari yang pengen hafal Al Qur'an
30 juz, ga perlu punya IQ 200, ga usah. Karena yang terpenting kita
tekun buat menghafal, serta tahu tehnik dan strategi buat menghafal. Dan
gue baru sadar, kata-kata ini mirip banget ama quote-nya ustad Syihab "
Dalam menghafal Al Qur'an, tidak memandang intelektualitas, tapi hati.. ". Beh.
" Apakah kalian tahu cara untuk menjadi kuat? Pertama, kalian harus tahu kelemahan kalian "
Kalo
yang ini artinya rada jauh. Tapi gapapa rada-rada nyerempet dikit.
Intinya kalo pengen mudah hafal Al Qur'an, kita harus tahu potensi yang
kita miliki. Jadi kita harus tahu kapan kita bisa mood buat ngapal,
terus dimana kita bisa ngapal dengan fokus, ampe cara apa yang menurut
kita paling enak. Bisa dipahami *mudabbir mode on :D
" Dalam ujian hanya ada dua hasil, kalian melakukan yang terbaik atau tidak memiliki hasil sama sekali "
Sama
kayak ngapal Al Qur'an. Dalam perjuangannya hanya ada 2 pilihan.
Menyerah dan pada akhirnya ga dapet titel Al Hafizh di akherat, atau
berusaha mati-matian hingga akhirnya dengan rahmatNya berhasil memberi
mahkota kepada kedua ortu di akherat. Karena semua hal harus ada
ujiannya. Berakit rakit ke hulu, lalu berjemur di tepian. Bersusah payah
dahulu, lalu tersenyum kemudian. Bukankah Allah udah janji kepada
hambaNya buat dimudahkan ngapal Al Qur'an? Pada akhirnya pilihan ada
pada kita. Pilih percaya pada janji-Nya dan terus mengusahakan yang
terbaik, atau menyerah saat bersua duri pertama.
" Kemampuan konsentrasi manusia tidak bisa bertahan lebih lama
dari 1 jam, jadi benar bahwa istirahat itu penting. Tapi kalau kalian
istirahat terlalu lama, kamu akan mendapatkan hasil yang sebaliknya. "
Ini
yang jadi masalah para calon huffazh. Yang bikin mereka jadi lambat
hafalannya, dan pada akhirnya baru nyadar pas udah habis masa yang
diberikan mas'ul tahfizh. Kebanyakan kalo udah ngapal 1 jam, langsung
pada berhamburan dengan alasan tajawwul *jalan2-pen biar ga bosen. Dan
realitas yang ada, istirahat ama ngapalnya lebih lama istirahatnya. bewh
--"
PR buat para calon Huffazh dan buat yang tergetuk hatinya
buat ngapal Al Qur'an, kalo ngaji lama, jangan lupa istirahat. Tapi
istirahatnya jangan keblabasan ya, apalagi keblabasan ke warung depan
atau bahkan keblabasan ngobrol ama akhwat sebelah rumah dengan penuh
kesadaran. Iyuh...
Well, mungkin tadi beberapa quote
dari drama Dragonzakura yang bisa gue korelasikan dengan Al Qur'an.
Aslinya masih banyak sih quotenya, tapi gue males bahas semuanya.
Mungkin lain kali gue bahas pesan drama itu lainnya. Kalo emang
penasaran bingit, mending kalian lihat dramanya sendiri terus cari
pesan-pesannya. Baka!!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)