E

10/07/16

Emas hitam adalah julukan komoditas utama dari negara tetangga dengan pendapatan di atas rata-rata. Dengan cadangan yang melimpah, Brunei Darussalam menjadi sebuah negara kaya yang diimpikan oleh berjuta pasang mata. Dengan kecukupan sumber daya tersebut, betapa banyak ‘program tanpa biaya’ yang mendukung kesejahteraan rakyatnya.

180° dengan negara tetangga, entah kenapa dengan jumlah minyak bumi yang tak kalah sedikit, Indonesia masih saja berputar pada lingkaran prasejahtera yang tak berujung seperti ini. Berputar pada seputar masalah kesehatan, pendidikan, mental, dan korupsi. Ah, barangkali karena para pemangku kebijakan belum memiliki grup WA.

Di sudut bumi lain, juga terdapat sebuah negara yang tak kalah kaya. Negara yang daerahnya mencangkup dua masjid besar umat Islam. Negara itu, Saudi Arabia.

Adalah negara ini, awalnya adalah sebuah negara yang biasa. Terkenal dengan padang pasir dan menggantungkan perekonomian hanya dari pendapatan Jemaah haji yang datang.

Hingga akhirnya Allah berikan kemakmuran, Allah jaminkan kecukupan, terlepas dari pro kontra dari negara tersebut, bersebab -kata seorang ulama- berkah dari dua tanah haram tersebut. Dengan emas hitam yang terkandung di dalam perutnya, seolah ingin dikatakan pada para pejabat di Arab, 'tak perlu ragu untuk menjamu tamu Allah, karena telah Allah jaminkan kecukupan atasnya’.

Akhirnya pun, dadi emas hitam tersebut kini kaum muslimin terfasilitasi untuk berhaji di tanah suci.
Memang, karena apabila Allah menginginkan kebaikan pada hambaNya, tak sulit bagiNya untuk berkata, 'jadilah. Maka jadilah’. Maka, apakah diri kita sendiri menginginkan kebaikan tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran Anda Untuk Perbaikan Diri dan Koreksi. Terima Kasih :)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS